Rabu, 16 Juni 2010

Melongok Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuningan

Ada dua Desa Mandiri Pangan (DMP) di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat yang sudah mandiri. Saat mengunjungi desa tersebut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Achmad Suryana mendorong aparat dan masyarakat di Tasikmalaya agar terus mengembangkan program DMP tersebut terutama untuk mengurangi kerawanan pangan dan penduduk miskin di pedesaan.


“Kementerian Pertanian mengharapkan agar di desa mandiri pangan memiliki kelembagaan yang mantap, aktifitasnya berjalan dan programnya menjadi milik masyarakat desa, bukan lagi menganggap program pemerintah,” tambah Achmad Suryana ketika berkunjung ke Kabupaten Kuningan, Ciamis dan Banjar, Jawa Barat.

Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dalam sambutannya mengatakan untuk mendukung program peningkatan ketahanan pangan, Kabupaten Kuningan memiliki potensi : lahan sawah seluas 29.078 ha dengan indek pertanaman padi rata-rata yaitu 200 %, tanah pangonan (gembalaan) seluas 1.619 ha, tegalan dan ladang huma seluas 27.141 ha, kolam empang seluas 545 ha dengan curah hujan 2.137 mm /tahun.

“Dalam memenuhi kebutuhan pangan daerah, Kabupaten Kuningan telah mampu memenuhinya dari produksi daerah kecuali kebutuhan ikan masih didatangkan dari luar daerah,” tambah H Aang Hamid dalam sambutannya.

Berdasarkan kebutuhan norma gizi, produksi beras Kuningan masih menunjukkan angka surplus sebanyak 88.573 ton. Kebutuhan pangan hewani untuk memenuhi kecukupan gizi dari daging, telur dan susu dapat disediakan dari produksi daerah sendiri bahkan terjadi surplus.

Kemampuan daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan 17,5 kg/kapita/tahun sulit dipenuhi karena potensi yang dimiliki tidak cukup. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut (+ 20.000 ton/tahun) harus tersedia kolam/empang 2.000 ha yang diusahakan secara intensif, sementara luas kolam di Kabupaten Kuningan seluruhnya hanya 545 ha ditambah waduk darma dan situ-situ yang tersebar dengan luas + 500 ha yang potensinya maksimum 8.000 ton/tahun. Oleh karena itu strategi pemenuhan kebutuhan ikan konsumsi adalah produksi daerah ditambah pemasukan dari luar baik berupa ikan segar maupun ikan asin.

(Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan berlangganan Tabloid SINAR TANI. SMS ke : 081584414991)


Sumber :
http://www.sinartani.com/pangan/melongok-ketahanan-pangan-kabupaten-kuningan-1274067190.htm
17 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar